26 Januari 2009

Sejarah Karawang



Karawang

Kabupaten Karawang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Karawang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di barat, Laut Jawa di utara, Kabupaten Subang di timur, Kabupaten Purwakarta di tenggara, serta Kabupaten Cianjur di selatan.


Topografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang adalah dataran rendah, dan di sebagian kecil di wilayah selatan berupa dataran tinggi.

Geologi

Wilayah Kabupaten Karawang sebagian besar tertutup dataran pantai yang luas, yang terhampar di bagian pantai Utara dan merupakan batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan–bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk oleh batuan sedimen, sedang di bagian Selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 m diatas permukaan laut.

Iklim

Sesuai dengan bentuk morfologinya Kabupaten Karawang terdiri dari dataran rendah yang mempunyai temperatur udara rata-rata 270C dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66 persen dan kelembaban nisbi 80 persen. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.100 – 3.200 mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April bertiup angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni bertiup angin Muson Tenggara. Kecepatan angin antara 30 – 35 km/jam, lamanya tiupan rata-rata 5 – 7 jam.

Hidrografi

Kabupaten Karawang dilalui oleh aliran sungai yang melandai ke Utara arah Sungai Citarum dan merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi, sedangkan Sungai Cilamaya merupakan batas wilayah dengan Kabupaten Subang. Selain sungai, terdapat juga 3 buah saluran irigasi yang besar yaitu Saluran Induk Tarum Utara, Saluran Induk Tarum Tengah dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan Sawah, Tambak dan Pembangkit Tenaga Listrik.

Curah Hujan

Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan orografhi dan perputaran/ pertemuan arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan sangat beragam menurut bulan. Catatan rata-rata curah hujan di Kabupaten Karawang selama tahun 2005 mencapai 2.534 mm dengan rata-rata curah hujan per bulan sebesar 127 mm, lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata curah hujan pada tahun 2004 yang mencapai 1.677 mm dengan rata-rata curah hujan per bulannya mencapai 104 mm. Pada tahun 2005 rata-rata curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Tegalwaru yaitu mencapai 318 mm per bulan, dan yang terendah terjadi di Kecamatan Talagasari yaitu hanya 51 mm.

Demografi

Penduduk umumnya adalah suku Sunda yang menggunakan Bahasa Sunda, tetapi di Karawang terdapat beberapa bahasa dan budaya diantaranya budaya dan bahasa Betawi di daerah utara Karawang tepatnya sebagian Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya serta bahasa Jawa Cirebonan di jalur Utara Kecamatan Tempuran Kecamatan Cilamaya Masyarakat pada umumnya memiliki mata pencaharian yang beragam, tetapi banyak yang bekerja sebagai petani

Administratif

Kabupaten Karawang terdiri atas 30 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Karawang Barat.

Potensi

  • Di Kabupaten Karawang berdiri beberapa Kawasan Industri, antara lain Karawang International Industry City KIIC, Kawasan Surya Cipta, kawasan Bukit Indah City atau BIC di jalur Cikampek(Karawang)
  • Di bidang pertanian, Karawang terkenal sebagai lumbung padi Jawa Barat.

Transportasi

Ibukota kabupaten Karawang berada di jalur pantura. Kabupaten Karawang dilintasi ruas jalan tol Jakarta-Cikampek(Karawang) serta Cipularang (Cikampek(Karawang)-Purwakarta-Padalarang). Cikampek merupakan kecamatan yang berada di bagian timur Kabupaten Karawang. Di Cikampek terdapat stasiun kereta api yang merupakan pertemuan dua jalur utama dari Bandung dan dari Cirebon menuju Jakarta.

Sejarah

Terdapat tiga pendapat mengenai asal muasal nama Karawang. Pendapat-pendapat itu masing-masing menyebutkan asal kata yang berbeda-beda: Krawang, Kerawang, dan Karawaan.[1] Wilayah Karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan Situs Batujaya dan Situs Cibuaya menunjukkan pemukiman pada awal masa modern yang mungkin mendahului masa Kerajaan Taruma.

Penduduk Karawang semula beragama Hindu dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Semenjak takluk dari Kesultanan Banten, Karawang berada di bawah kendali Banten. Agama Islam mulai dipeluk masyarakat setempat setelah seorang patron bernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi, konon dari Makkah, yang terkenal dengan sebutan "Syekh Quro", memberikan ajaran; yang kemudian dilanjutkan oleh murid-murid Wali Sanga. Makam Syeikh Quro terletak di Pulobata, Kecamatan Lemahabang, Karawang.

Sebagai suatu daerah berpemerintahan sendiri tampaknya dimulai semenjak Karawang direbut oleh Kesultanan Mataram, di bawah pimpinan Wiraperbangsa dari Sumedang Larang tahun 1632. Kesuksesannya menempatkannya sebagai wedana pertama dengan gelar Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini, sistem irigasi mulai dikembangkan di Karawang dan perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras utama di Pulau Jawa hingga akhir abad ke-20.

Selanjutnya, Karawang menjadi kabupaten dengan bupati pertama Raden Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14 September 1633. Tanggal ini menjadi hari jadi Kabupaten Karawang. Selanjutnya, bupatinya berturut-turut adalah R. Anom Wirasuta 1677-1721, R. Jayanegara (gelar R.A Panatayuda II) 1721-1731, R. Martanegara (R. Singanagara dengan gelar R. A Panatayuda III) 1731-1752, R. Mohamad Soleh (gelar R. A Panatayuda IV) 1752-1786.[2] Pada rentang ini terjadi peralihan penguasa dari Mataram kepada VOC (Kompeni).

Pada masa menjelang Kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Karawang menyimpan banyak catatan sejarah. Rengasdengklok merupakan tempat disembunyikannya Soekarno dan Hatta oleh para pemuda Indonesia untuk secepatnya merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945.

Kota Karawang juga menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis karya Antara Karawang-Bekasi karena peristiwa pertempuran di daerah sewaktu pasukan dari Divisi Siliwangi harus meninggalkan Bekasi menuju Karawang yang masih menjadi daerah kekuasaan Republik.

Kecamatan Rengasdengklok adalah daerah pertama milik Republik Indonesia yang telah berani mengibarkan bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu selain dikenal dengan sebutan Kota Lumbung Padi Karawang juga sering disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan. Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat sekitar, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.

Olahraga

  • Karawang adalah tuan rumah PORPROV Jabar X tahun 2006.
  • Klub olahraga yang berbasis di kabupaten Karawang diantaranya adalah Persika (sepak bola), yang merupakan singkatan dari Persatuan Sepak bola Indonesia Karawang. Persika menggunakan Stadion Singaperbangsa sebagai kandang.

Lambang Kabupaten Karawang

Image

Arti Lambang



"Warna Dasar Hijau, Padi dan Kapas" - Melambangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan yang senantiasa di wujudkan di Kabupaten Karawang

"Pintu Air" - Melambangkan Karawang sebagai daerah pertanian dengan diairi pengairan teknis

"Butir Padi 17, Pintu 8, Tanaman Padi atau Rawa 45" - Melukiskan semangat juang dalam menegakkan Kemerdekaan Republik Indonesia

"Golok Lubuk" - Melambangkan semangat Kabupaten Karawang pantang menyerah dalam membela Tanah Air dan Bangsa

"Bunga Kapas 10" - Melambangkan tanggal 10 Maulud Tahun Alif 1.555 (Th. Jawa) atau 10 Rabiul Awal 1043 H sebagai Hari Jadi Kabupaten Karawang

"Alur Putih Empat" - Melukiskan bahwa Abad ke IV Kerajaan Terumanegara telah menempatkan Sungai Citarum sebagai jalur Perhubungan

Profil Wakil Bupati

Image

Nama : Hj. Eli Amalia Priatna

Place/Date : Garut, 8 Novembers 1950

Gender : Woman

Agama : Islam

Occupation : Regent Proxy

Alamat : Street of Ir. Suratin No. 1, Kel. Karawang Wetan Kec. East Karawang

EDUCATION HISTORY

Formal

· S.R 12 Karawangs (1956-1962)

· SMPN 1 Karawang (1962-1965)

· SMAN 1 Karawang (1965-1968)

Non Formal

    1. U.T University Winaya Foundation (1993)
    2. BINSOS POLDA JABAR (1993)
    3. DIK.POL JABAR (1995)
    4. Knowledge Kebangsaan JABAR (1997)

ORGANIZATION EXPERIENCE

    1. DEPUTY DPD FUNCTIONAL GROUP KARAWANG
    2. CHIEF FKPPI KAB.KARAWANG
    3. CHIEF APJI
    4. SECRETARY PHRI KAB.KARAWANG
    5. CHIEF BNK/KPA KAB.KARAWANG (2005-2010)
    6. CHIEF BASRI KARAWANG (2006)
    7. CHIEF PMI KAB.KARAWANG (2007)

Profi Bupati

Image

BIODATA

Nama : Drs. H. DADANG S. MUCHTAR

Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 04 Septembers 1952

Kebangsaa : Indonesia

Agama : Islam

Kota : Karawang

Status : Menikah 1 (satu) istri 3 (Tiga) 3 Anak

Address : Jl. Papandayan No.1, Perum. Karang Indah Karawang

Penghargaan

          1. MARK OF HOMAGE PRESIDENT RI STAR KARTIKA EKA PAKSCI NARARYA
          2. MARK OF HOMAGE EKA PAKSCI NARARYA STAR YUDHA DHARMA
          3. MARK OF HOMAGE of VETERAN LEGION HEADQUARTER RI VETERAN LEGION STAR RI
          4. MARK OF HOMAGE PRESIDENT RI BADGE OF LOYALITY of AGRICULTURE DEVELOPMENT AND SELF SUFFICIENCY IN FOOD
          5. MARK OF HOMAGE PRESIDENT RI BADGE OF LOYALITY of CHEVALIER HEALTH AREA DEVOTES HUSADA DRUTALA
          6. FAITHFULNESS BADGE OF LOYALITY XXIV
          7. DEVOTED BADGE DWIDYA SISTHA
          8. DEVOTED BADGE SEROJA
          9. MARK OF HOMAGE MENDALI GENERATION STRUGGLE 45
          10. NATIONAL SIGN of QUARTER APPRECIATION MOVEMENT of BADGE BOY SCOUT DARMA DEVOTES

OCCUPATION HISTORY

    1. DANTON III/B YONIF LINUD 305 : 1976 pin-cushions 1977 : KARAWANG KOSTRAD
    2. DANTON I KIKOL KORMA HANKAM : 1977 pin-cushions 1978 : KARAWANG KOSTRAD
    3. DANTON I/B YONIF LINUD 305 : 1978 pin-cushions 1979 : KARAWANG KOSTRAD
    4. PGS DANKOKOLKORMA HANKAM : 1979 pin-cushions 1980 : KARAWANG KOSTRAD
    5. KASI 4/LOGARITHM YONIF LINUD 305 : 1980 pin-cushions 1981 : KARAWANG KOSTRAD
    6. DANKIPAN YONIF LINUD 305 : 1981 pin-cushions 1982 : KARAWANG KOSTRAD
    7. KASI 4/LOGARITHM YONIF 305 : 1982 pin-cushions 1984 : KARAWANG KOSTRAD
    8. KASI 1/LIDIK YONIF LINUD 305 : 1984 pin-cushions 1986 : CILODONG KOSTRAD
    9. PABANDA PB STRONG TITLE/VI SRENUM : 1986 pin-cushions 1987 : CILODONG KOSTRAD
    10. KASI 4/LOGARITHM BRIGIF LINUD 17 : 1987 pin-cushions 1988 : CIJANTUNG KOSTRAD
    11. DANDENMA BRIGIF LINUD 17 : 1988 pin-cushions 1989 : CIJANTUNG KOSTRAD
    12. WADAN YONIF LINUD 305 : 1989 pin-cushions 1990 : KARAWANG KOSTRAD
    13. DANYONIF LINUD 612 modangs : 1990 pin-cushions 1992 : KODAM 6 tanjungpuras
    14. PABANDYA OPS SOPDAM/VI/TJR : 1992 pin-cushions 1993 : KODAM VI BALIKPAPAN
    15. AND SECATA B RINDAM VI TJR : 1993 : KODAM VI TJR BALIKPAPAN
    16. PABANDYA pin-cushion 2 / DIAGASPERS MABESAD : 1993 : MABESAD JAKARTA
    17. WAASLOG KASDAM III/ SILIWANGI : 1995 : KODAM III / SILIWANGI BDG
    18. ASLOG KASDAM III/ SILIWANGI : 1996 : KODAM III /SILIWANGI BDG
    19. REGENT KDH TK II KARAWANG : 1996 pin-cushions 2001 : REGENT KARAWANG
    20. YOUNG WIDYAISWARA BID.EKI-EKA LEMHANAS : 2001 pin-cushions 2002 : JAKARTA
    21. KABID ASSESSMENT GOEGRAFI AND SKA LEMHANAS : 2002 pin-cushions 2003 : JAKARTA
    22. CHIEF of FOUNDATION (NON PROFIT INSTITUTION) BUILDER COUNCIL RSIK : 1999 pin-cushions 2005 : KARAWANG
    23. PAMEN DENMASAD : 2003 pin-cushions 2004
    24. PENSION ON DUTY TNI AD : 2004
    25. REGENT KARAWANG : 2005 pin-cushions 2010 : REGENT KARAWANG
    26. PUBLIC CHIEF KONI KARAWANG : 2006 s/d Sekarang : KARAWANG
    27. CHIEF I KONI JABAR : 2006 s/d Sekarang : BANDUNG

EDUCATION HISTORY PUBLIC

    • · MASTER SOSPOL : 1994 MILITARY
    • · AKABRI : 1975
    • · SUSCARCAB INF : 1976
    • · SUSSAR ROOF : 1976
    • · SUSDANKI PAN : 1981
    • · TIHTI TERIMBATMIN : 1982
    • · SUSLAPA : 1986
    • · SUSDANYONIF : 1990
    • · SESKOAD : 1996